REVIEW - PHANTOM

Phantom tampil layaknya saudara jauh The Handmaiden (2016). Sama-sama penuh intrik spionase berupa penyamaran karakter wanita pada masa pendudukan Jepang di Korea, sama-sama "melokalkan" novel asing (Phantom mengadaptasi Sound of the Wind karya Mai Jia), pula sama-sama memancarkan aura queer, meski untuk yang satu ini, Phantom jauh lebih subtil. Semakin jauh cerita bergulir, komparasinya semakin
DONASI VIA TRAKTEER Bantu berikan donasi jika Postingan dirasa bermanfaat. Donasi Anda membantu Admin untuk lebih giat lagi dalam membagikan postingan yang berkualitas. Terima kasih.



Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts

Comments

Post a Comment

Labels